BAB VII HIDROKARBON


BAB VII HIDROKARBON

Hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari atom unsur Hidrogen (H) dan Karbon (C). hidrokarbon dibagi menjadi dua yaitu hidrokarbon organic (terdapat rantai atom karbon) dan hidrokarbon anorganik.
Berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya senyawa hidrokarbon dibagi menjadi :
1.      Hidrokarbon alifatik yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dengan ikatan tunggal (jenuh) dan ikatan rangkap (tak jenuh)
2.      Hidrokarbon alisiklik yaitu hidrokarbon dengan rantai tertutup atau melingkar
3.      Hidrokarbon aromatic yaitu hidrokarbon rantai melingkar dengan ikatan konjugasi yaitu ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang selang-seling
A.  Keunikan Atom Karbon
·         Memilki 4 elektron valensi
·         Unsur karbon relatif kecil
·         Dapat membentuk rantai

Ø  Atom C primer adalah atom karbon yang berikatan dengan satu atom karbon lainnya.
Ø  Atom C sekunder adalah atom karbon yang berikatan dengan dua atom karbon lainnya.
Ø  Atom C tersier adalah atom karbon yang berikatan dengan tiga atom karbon lainnya.
Ø  Atom C kuarter adalah atom karbon yang berikatan dengan empat atom karbon lainnya.
B.  Tata Nama Hidrokarbon
1.     Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal (alifatik jenuh).
Rumus :
CnH2n+2

Tata nama senyawa alkana :
Rumus molekul
Nama
CH4
Metana
C2H6
Etana
C3H8
Propana
C4H10
Butana
C5H12
Pentana
C6H14
Heksana
C7H16
Heptana
C8H18
Oktana
C9H20
Nonana
C10H22
Dekana

Sifat-sifat alkana :
·         Merupakan senyawa nonpolar jadi tidak larut dalam air
·         Semakin banyak atau panjang rantai atom C maka titik didih semakin tinggi
·         Dapat mengalami oksidasi dengan oksigen yang menghasilkan energi
Tata nama alkana sebagai berikut :
a.       Alkana berantai lurus (tidak bercabang)
CH3 – CH2 – CH2 – CH3    n-butana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3   n-heksana
b.      Alkana bercabang
1.      Rantai C yang terpanjang ditetapkan sebagai rantai utama.


2.      Rantai cabang diberi nama dengan mengganti akhiran ana menjadi –il.

3.      Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai yang dimana rantai cabang mendapat nomor terkecil.
4.      Jika terdapat dua atau lebih cabang, maka awalan dinyatakan dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya.
5.      Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad. Contoh, Etil ditulis terlebih dahulu dari pada metil.

2.     Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap dua (C=C). pemberian nama berakhiran ena.
Rumus :
CnH2n
Tata nama alkena sebagai berikut :
a.       Alkena berantai lurus (dengan mengganti akhiran -ana menjadi –ena)
·         C2H4        etena
·         C3H6        propena
·         C4H8        butena
b.      Alkena bercabang
1.      Rantai karbon terpanjang merupakan rantai induk

2.      Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
3.      Penamaan, dengan urutan
·         Nomor atom C yang mengikat cabang
·         Nama cabang
·         Nomor atom C ikatan rangkap
·         Nama rantai induk
3.     Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga.
Rumus :
CnH2n-2

Tata nama alkuna
a.      Alkuna berantai lurus (dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una)
·         C5H8        pentuna
·         C4H6    butuna
b.      Alkuna bercabang
1.      Rantai karbon terpanjang yang memiliki ikatan rangkap.

2.      Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil
3.      Penamaan, dengan urutan :
·         Nomor C yang mengikat cabang
·         Nama cabang
·         Nomor atom C yang berikatan rangkap tiga
·         Nama rantai induk

Comments

Popular posts from this blog

RANGKUMAN KIMIA BAB III TATA NAMA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA

RANGKUMAN KIMIA BAB I KONFIGURASI ELEKTRON DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB VIII TERMOKIMIA