RANGKUMAN KIMIA BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SERTA KONSEP REDOKS


RANGKUMAN BAB VI
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SERTA KONSEP REDOKS
Larutan adalah campuran homogen antara zat pelarut dan zat terlarut. Zat pelarut adalah zat yang mendispersi zat terlarut, sedangkan zat terlarut adalah zat yang terdispersi dalam zat pelarut.
A.   Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
·         Asam Kuat (salah satu contoh dari asam kuat diantaranya; HCl, HI, HBr dan H2SO4 )
·         Basa Kuat (salah satu contoh dari basa kuat diantaranya; NaOH, Mg(OH3), KOH dan Ca(OH2)
·         Garam Kuat (salah satu contoh dari garam kuat diantaranya; NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3)
Ciri-ciri larutan elektrolit kuat :
1.      Penghantar listrik yang baik
2.      Terionisasi sempurna
3.      Derajat ionisasi α = 1
4.      Indikator pengamat : lampu menyala terang dan timbul gelembung gas
5.      Mempunyai satu arah

B.   Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang lemah.
·         Asam Lemah (salah satu contoh dari asam lemah diantaranya; HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)
·         Basa Lemah (salah satu contoh dari basa lemah diantaranya→;  NH4OH, Al(OH3) dan Fe(OH3))
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah :
1.      Penghantar listrik yang kurang baik
2.      Terionisasi sebagian
3.      Derajat ionisasi 0<α<1
4.      Indicator pengamat : lampu menyala atau redup dan timbul gelembung gas sedikit
5.      Mempunyai arah yang bolak-balik

C.    Larutan non eletrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh larutan non elektrolit adalah larutan urea, larutan glukosa, larutan sukrosa dan lain-lain.
Ciri-ciri larutan non elektrolit :
1.      Tidak dapat terionisasi
2.      Derajat ionisasi α = 0
3.      Indicator pengamat : lampu mati dan tidak timbul gelembung gas
D.   Konsep Redoks
1.      Reduksi
Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen (turun)
Fe2O3 + 3CO2 → 2Fe + 3CO2
Kiri
Kanan
Proses
Fe2O3 [F] = +3
Fe = 0
Reduksi

2.      Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen (naik)
Fe + 3O2 → 2Fe2O3
Kiri
Kanan
Proses
Fe = 0
Fe2O3 [F] = +3
Oksidasi


3.      Autoredoks
Autoredoks adalah reaksi antara reduksi dengan oksidasi
2H2S + SO2 → 3S + 2H2O
Kiri
Kanan
Proses
H2S [S] = -2
S = 0
Oksidasi
SO2 [S] = +2
S = 0
Reduksi

Cu + 4 HNO3 → Cu(NO3) + 2NO2
Kiri
Kanan
Proses
Cu = 0
Cu(NO3) [Cu]= +2
Oksidasi
HNO3 [N]= +5
2NO2 [N] = +4
Reduksi
HNO3

Oksidator
Cu

Reduktor






Comments

Popular posts from this blog

RANGKUMAN KIMIA BAB III TATA NAMA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA

RANGKUMAN KIMIA BAB I KONFIGURASI ELEKTRON DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB VIII TERMOKIMIA