RANGKUMAN KIMIA BAB IV HUKUM DASAR KIMIA
BAB IV HUKUM
DASAR KIMIA
A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antonie Laurent Lavosier ia menyatakan bahwa “dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Ciri dari
hukum kekekalan massa adalah dalam sIstem tertutup.
Contoh :
A + B → X + Z diketahui massa A, B, X berturut-turut 3, 5 dan 4 gram diwadah yang
tertutup. Tentukan massa Z yang
terbentuk!
Jawab :
Ingat ,
massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
A + B = X + Z
3 + 5 = 4 + Z
8 = 4 + Z
Z = 8 – 4
Z = 4
Jadi, massa dari zat Z adalah 4 gram
|
B. Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph Louis Proust ia menyatakan bahwa “perbandingan massa
unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap”. Ciri hukum perbandingan tetap adalah membentuk satu senyawa.
Contoh :
Pada reaksi
antara logam magnesium sebanyak 20 gram
dengan 4 gram logam oksigen
2Mg + O2 → 2MgO
Ternyata
dihasilkan 25 gram logam magnesium oksida dan sisa logam magnesium 1 gram,
berapakah massa oksigen dan magnesium pada magnesium oksida? (Ar Mg = 24, Ar O
= 16)
Jawab :
Mr MgO : 24
+ 16 = 40
Rumus dasar
perbandingan :
Massa O = Ar
O/Mr MgO x massa MgO
= 16 /40 x
25
= 0,4 x 25
= 10 gram
Massa Mg =
Ar Mg/Mr MgO x Massa MgO
= 24/40 x 25
= 0,6 x 25
= 15 gram
Jadi massa
dari O dan Mg masing-masing adalah 10 gram dan 15 gram
C. Hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton)
Hukum ini
merupakan pengembangan dari hukum proust yang dikemukakan oleh John Dalton yang berbunyi “jika dua jenis unsur bergabung membentuk
lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam
senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda,maka
perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan
bilangan bulat dan sederhana”. Ciri dari
hukum kelipatan perbandingan adalah dua unsur.
Contoh :
Karbon dapat
bergabung dengan hydrogen dengan perbandingan 3:5 membentuk gas metana
berapakah massa hydrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 500 gram C pada metana!
Jawab :
C : H = 3 :
5
Massa H = 3/5
x 500
= 1500/5
= 300 gram
Jadi massa C
pada metana adalah 300 gram
D. Hukum Perbandingan
Volume (Hukum Gay Lussac)
Hukum ini
dikemukakan oleh Joseph Louis Gay Lussac
yang berbunyi “perbandingan volume gas-gas
sesuai dengan koefisien masing-masing gas”. Ciri dari hukum ini adalah memiliki data volume.
Contoh :
Sebanyak 6
liter C3H8 dibakar
habis oleh oksigen C3H8 → 3CO2 + 4H2O
pada suhu dan tekanan sama volume gas CO2 yang dihasilkan adalah…
Jawab :
Volume C3H8/Volume
CO2 = koefisien C3H8 /koefisien CO2
6/Volume CO2
= 1/3
Volume CO2
= 24 liter
Jadi volume
gas CO2 adalah 24 liter
E. Hukum Avogadro
(Hipotesis Avogadro)
Hukum ini
dikemukakan oleh Amedo Avogadro yang
berbunyi “pada suhu dan tekanan yang
sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang
sama pula”.
Jumlah mol
A/jumlah mol B = volume A/volume B
|
F. Konsep mol
a.
Hubungan mol
(n) dengan jumlah partikel (x)
X = n x 6,02 x 102
Keterangan :
X = jumlah partikel
n = jumlah mol
|
b.
Massa Molar
Massa molar
menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat.
c.
Volume molar
gas
Hipotesis Avogadro menyebutkan bahwa suhu dan tekanan yang sama,
semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama
pula.
V = n x Vm
|
Keterangan :
V = volume gas (liter)
N = jumlah mol (mol)
Vm = volume molar (liter/mol)
1) Keadaan Standar
Kondisi dengan
standar 0 0C dan tekanan 1 atm disebut keadaan standar.
Jadi pada
keadaan standar (STP), volume molar (volume 1 mol gas) adalah 22,4 liter.
2) Keadaan Kamar
kondisi
pengukuran gas pada suhu 25 0C dan tekanan 1 atm disebut keadaan kamar.
P.
V = n. R. T
|
Dengan : P = tekanan (atm)
V = volume gas (liter
n =
jumlah mol (mol)
R =
tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T =
0 0C = 298 K
Pada keadaan
kamar (RTP), volume molar (volume 1 mol gas) adalah 24,4 liter/mol.
3) Keadaan tertentu
dengan suhu dan tekanan yang diketahui
P.
V = n. R. T
|
Dengan : P = tekanan (atm)
V = volume gas (liter
n =
jumlah mol (mol)
R =
tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T =
tetapan mutlak gas (K = 273 + suhu celcius)
4) Kedaaan yang
mengacu pada keadaan gas lain
V1/V2
= n1/n2
|
d.
Molaritas
Larutan
Molaritas (M) adalah salah satu cara menyatakan konsentrasi atau
kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap
liter larutan.
Dengan : M = molaritas (mol/liter atau M)
n =
jumlah mol (mol)
V = volume (liter
n = massa/Mr
|
Comments
Post a Comment